Pusbimdik Khonghucu Susun Kurikulum Pendidikan Berbasis Toleransi
By Admin
nusakini.com, Jakarta - Pusat Bimbingan dan Pendidikan (Pusbimdik) Khonghucu Kemenag menyusun kurikulum pendidikan berbasis pemahaman keagamaan yang toleran. Hal ini dibahas bersama oleh Kepala Pusbimdik Khonghucu, Susari dan sejumlah akademisi, Ws. Chandra Setiawan, Ws. Gunadi, dan Media Zainul Bahri.
Sekretaris Jenderal Kemenag M. Ali Ramdhani mengatakan pendidikan agama harus mampu mengarahkan setiap peserta didiknya bisa menjadi agen kerukunan di tengah-tengah masyarakat. Kurikulum pendidikan keagamaan, termasuk pendidikan Khonghucu, juga harus mampu mentransformasikan nilai-nilai spiritual. Karenanya pendidikan tinggi agama harus memiliki SDM yang mampu menjiwai nilai-nilai ilmu agama itu sendiri guna mentransfer pengetahuan kepada mahasiswa.
“Kurikkulum sebagai proses penataan dalam perkuliahan harus mampu mengaplikasikan pentingnya proses inti dari pendidikan itu sendiri yang meliputi attitude, skill, dan knowledge,” ujar M Ali Ramdhani saat memberikan sambutan pada Diskusi Pembahasan Isu-isu Pelayanan Keagamaan Umat Khonghucu di Jakarta, Jum’at (27/12/2024).
Dalam kesempatan ini, para akademisi memberikan sejumlah masukan terhadap program studi dan kurikulum pendidikan Khonghucu yang akan diterapkan pada Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Indonesia Negeri (STiAKIN) di Pangkalpinang, Bangka Belitung. Sekolah Tinggi ini menjadi Sekolah Tinggi Negeri Khonghucu Pertama di Indonesia.
Masukan yang dibahas antara lain: bagaimana kurikulum pendidikan Khonghucu dapat memberikan pemahaman keagamaan yang akademis dan mencerahkan mahasiswa dengan pandangan-pandangan yang toleran dan mampu berdialog dengan para penganaut agama lain yang ada di Indonesia. Untuk itu, diperlukan metodologi studi agama-agama besar Dunia, guna memberikan wawasan teologis yang komprehensif kepada mahasiswa. Fenomenologi merupakan salah satu pendekatan dalam studi agama-agama yang membekali mahasiswa untuk mempelajari doktrin agama tanpa harus mengintervensi ajaran agama.
Kepala Pusbimdik Khonghucu Susari mengatakan, ada tiga Program Studi yang akan dibuka yaitu Program Studi Pendidikan Khonghucu, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Khonghucu, serta Program Studi Manajemen Khonghucu.
Berlokasi di Provinsi Bangka Belitung, Sekolah Tinggi ini dibangun di atas lahan seluas 29 ribu meter persegi, di Kawasan Tanjung Bunga, Pangkalpinang dengan skema proyek Multiyears. Periode pembangunannya sendiri diproyeksi rampung selama 9 bulan mulai Oktober 2024 hingga Juli 2025. (*)